Pengaruh Penggunaan Smartphone Terhadap E-Learning

Pengaruh Penggunaan Smartphone Terhadap E-Learning
Pada era digital saat ini penggunaan smartphone sudah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia. Tidak bisa dipungkiri lagi penggunaan smarthphone semakin merajalela pada semua lapisan masyarakat, laki-laki, perempuan, anak-anak, remaja, orang dewasa bahkan orang tua sekalipun. Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi yang sudah menggunakan system operasi untuk menjalankan program yang ada di dalamnya. Saat ini beberapa smartphone sudah memiliki fungsi seperti komputer dalam hal perangkat lunak dan perangkat keras (Andre & Putra, 2017). Fungsi smartphone sendiri bervariasi, mulai dari sekedar untuk menelpon dan mengirim sms sampai sekarang sudah bisa menagkses berbagai fitur-fitur menarik lainnya. Fitur-fitur tersebut seperti jaringan internet, bermain game online, video call, sosial media, kalkulator, kamera, MP3 dan lain sebagainya. Dengan kata lain, smartphone dapat dikatagorikan sebagai mini-komputer yang memiliki banyak fungsi dan penggunanya dapat menggunakannya kapanpun dan dimanapun (Andre & Putra, 2017).
Kegunaan smartphone pada saat ini sudah bukan lagi sebagai alat komuinikasi, melainkan sudah bisa sebagai alat untuk juga pekerjaan dan berbisnis. Banyak pekerjaan saat ini sudah menggunakan fitur dari smartphone seperti misalya online shop, grab, gojek dan lain sebagainya. Bahkan pengusaha muda banyak mengembangkan bisnis mereka yang bermodal awal smarthpone. Smartphone sangat membantu orang-orang dalam melakukan aktivitas, misalnya sekarang masyarakat tidak perlu susah-susah jika ingin membeli barang karena sekarang di smartphone semua sudah tersedia berbagai aplikasi online sehingga pelanggan yang akan membeli barang tidak perlu pergi ke toko, pelanggan bisa memilih barang yang di inginkan melalui toko onlinenya lalu pihak toko akan mengirimkan barang ke alamat pelanggan.
Smartphone memilliki banyak merk, beberapa diantaranya ialah Samsung, Iphone, Xiaomi, Oppo, Vivo dan masih banyak lainnya. Harga smartphone juga bervariasi, dari harga yang murah sampai dengan mahal. Namun smartphone yang paling digemari oleh orang-orang ialah yang memiliki software android¸dikarenakan android memiliki lebih banyak jenis dan penggunaannya juga lebih mudah dibanding smartphone dengan software IOS.
Selain berfungsi sebagai alat komunikasi, media sosial, alat berbisnis, pemutar lagi dan sebagainya, ternyata smartphone juga berfungsi sebagai alam untuk belajar. Banyak aplikasi pembelajaran yang bisa kita download di smartphone seperti google clasroom, kamus online, e-book dan masih banyak lainnya (Elyas, 2018). Hal ini termasuk salah satu dari e-learning (pembelajaran elektronik). Bidang pendidikan mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini adalah, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan, yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik itu sendiri (Elyas, 2018). Beberapa bagian dari pendidikan tersebut terlibat dengan media teknologi sehingga tercetuslah e-learning.
Koran (dalam Elyas, 2018), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada pula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet (Elyas, 2018). E-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan (Kurwati, 2014).  Menurut definisi dari beberapa tokoh maka dapat dilihat jika metode pembelajaran e-learning berbeda dengan metode belajar tradisional, kalau metode belajar tradisional guru atau pengajar lah yang lebih aktif dalam menyampaikan pengetahuan kepada mahasiswa atau siswa. Sedangkan kalau metode e-learning, mahasiswalah yang lebih aktif untuk mencari tahu tentang materi pembelajaran dan mahasiswa dituntut untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab atas pembelajaran yang ia dapat, sehingga dosen atau pengajar hanya menjadi pemicu terhadap mahasiswa untuk mencari solusi dalam belajar.
Dalam e-learning mahasiswa bisa mendapat berbagai informasi dan pembelajaran seperti misalnya jurnal atau artikel ilmiah. Artikel ilmiah merupakan laporan hasil penelitian atau pengembangan ide melalui pendekatan ilmiah. Secara umum, artikel ilmiah terbagi menjadi 2 yaitu, artikel penelitian utama dan kajian pustaka. Kedua tipe tersebut dibedakan melalui keterangan di halaman pertama (“review” pada kajian pustaka dan “original paper”) serta uraian pada metode (penelitian utama merinci bagaimana pengambilan data, sementara kajian pustaka merinci pada cara menelusuri informasi, misalnya dengan menggunakan pusat data elektronik dan kata kunci tertentu) (Widayat, I. W.; Ariana, A. D.; Hendriai, W; Zein, R. A.; Cahyono, R; Wicaksono, D. A.;, 2018).
Jika dilihat dari kegunaannya e-learning lebih fleksibel daripada metode pembelajaran konvensional yang mengharuskan siswa dan mahasiswa untuk datang ke kelas pada waktu tertentu. E-learning bisa di akeses dimana saja asalkan terdapat jaringan imternet dan juga saat ini akses internet semakin banyak karena di beberapa tempat sudah ada jaringan hotspot dan wifi. Selain itu dengan menggunakan smartphone kita juga bisa menagakses beberapa sumber pembelajaran dari internet, seperti e-book misalnya. Smartphone merupakan salah satu aspek yang mendukung metode e-learning. Strategi belajar menggunakan smartphone sudah merupakan hal yang lazim bagi mahasiswa saat ini, karena mahasiswa tidak perlu repot-repot pergi ke warnet lagi. Hanya dengan klik browsing dalam smartphone, lalu ketik konten pembelajaran yang kita inginkan langsung bisa mengakses e-book, jurnal ilmiah dan lain sebagainya.
Metode e-learning sendiri juga merupakan serangkaian dari sistem pembelajaran andragogi karena dalam metode e-learning menerapkan konsep belajar yang mandiri dan pelajar juga lebih aktif dalam usaha untuk mencari tahu apa maksud dari materi yang disampaikan pengajar. Secara harfiah, andragogi berarti seni dalam mengajar orang dewasa, berlawanan dengan paedagogi yang berati seni dan pengetahuan mengajar anak (Sunhaji, 2013).
Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi siswa menjadi kompetensi yang diharapkan (Rusman, 2017). Terdapat perbandingan orientasi belajar antara sistem belajar andragogi dan pedagogi yaitu, jika pedagogi ilmu yang dipelajari baru akan bermanfaat dikemudian hari, oleh karena itu kurikilum harus disusun sesuai urutan yang logis. Sedangkan kalau andragogi, ilmu yang dipelajari untuk meningkatkan kemampuan diri untuk mengembangkan orientasinya oleh karena itu orientasi belajar terpusat pada kegiatan yang sesuai dengan harapan mereka (Sunhaji, 2013).
Pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Beberapa kekurangan dari e-learning ialah pertama, kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kedua, siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal. Ketiga, tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.. Keempat, proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan (Elyas, 2018).

Daftar Pustaka

Andre, D., & Putra, E. (2017). Smartphone Sebagai Gaya Hiduo (Studi Deskriptif Tenetang Penggunaan Smartphone Sebagai Gaya Hidup Mahasiswa FISIP USU).
Elyas, A. H. (2018). Penggunaan Model Pembelajaran E-Learning Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Jurnal Warta.
Kurwati, E. (2014). Pengaruh Pembelajaran Elektronik (E-Learning) Terhadap Mutu Pembelajaran. Jurnal Penelitian Komunikasi.
Rusman. (2017). Belajar dan Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sunhaji. (2013). Konsep Pendidikan Orang Dewasa. Jurnal Kependidikan.
Widayat, I. W.; Ariana, A. D.; Hendriai, W; Zein, R. A.; Cahyono, R; Wicaksono, D. A.;. (2018). Keterampilan Belajar (Study Skill) Untuk Mahasiswa. jakarta: Kencana.

Comments

Post a Comment

Popular Posts